Akhirnya tadi malam, jadi juga pemerintah ngumumin kenaikan harga BBM. Jadi tepat jam 00.00 WIB hari Sabtu, tanggal 24 Mei 2008 kenaikan harga bensin, solar dan minyak tanah mulai berlaku. Sebelum kenaikan harga resmi ini orang udah mulai bingung cari BBM yang di beberapa daerah jadi mulai langka dan menghilang dari pasaran. Jam 11 malem aku keluar ama suamiku dan lihat orang pada ngantre di pom bensin. Ya motor... ya mobil... panjang... kayak ular. Orang banyak yang mengeluh karena pasti kenaikan harga BBM juga memicu kenaikan harga bahan pokok dan barang kebutuhan lainnya. Di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia yang kian melambung (katanya...) memang berat buat pemerintah untuk mensubsidi BBM buat rakyat. Angka sekian Trilyun disebutkan, untuk menggambarkan besarnya subsidi yang harus dikeluarkan. Tapi efek dari kenaikan harga ini juga meningkatkan fluktuasi semua harga produk. Gimana nggak... pabrik sebagai produsen juga butuh BBM, transportasi untuk distribusi butuh BBM, nelayan yang mau melaut juga butuh BBM, ibu rumah tangga mo masak juga pake BBM. Susah emang... jaman begini yang katanya serba susah jadi tambah susah lagi kali yaa......
Tapi dibalik itu semua, orang suka bilang " kita rakyat kecil cuman bisa nerima aja". Nrimo ... nek coro jawane artinya ya pasrah .. pasrah pada keadaan, pasrah pada nasib. Tapi ... kan bukan berarti kepasrahan menjadikan kita hanya bisa diam dan menunggu tanpa berbuat apa-apa. Di tengah himpitan ekonomi orang bisa bertindak positif ataupun negatif. Bisa kreatif atau malah jadi nekad. Tinggal pilihan kita mau menjalani yang mana, karena apa yang akan kita dapatkan tergantung dari tindakan kita masing-masing. Belakangan ini di TV juga sering diberitakan orang yang mati bunuh diri, membunuh anak istri, merampok, mencuri, atau berbuat kejahatan yang laen untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Barangkali himpitan ekonomi bikin orang-orang di Indonesia ini jadi pada stress dan depresi sehingga mereka dengan mudah bisa menghabisi nyawa orang lain atau menyakit orang lain. Orang jadi lebih emosional kalau harga dirinya merasa disepelekan. Naaah ini contoh negatifnya... orang-orang yang tidak berhasil survive dan tidak mampu menjaga hati, memandang masa depan dengan perspektif yang sempit. Sehingga bertindak tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
Tapi disisi lain.......... lihat saja banyak orang yang jadi kreatif untuk memanfaatkan limbah jadi sumber energi alternatif. Dari mulai briket yang terbuat dari sekam, serbuk gergaji, daun kering, jerami, bathok kelapa, sampai botol dan gelas bekas air mineral, juga biogas yang dibuat dari kotoran ternak, tinja, sampah organik sampai ampas tahu dan kelapa. Atau pemanfaatan energi matahari yang nggak akan pernah habis, energi angin dan air yang dipakai untuk tenaga listrik di desa-desa yang justru susah dijangkau alat transportasi roda empat. Nggak pusing lagi dengan aturan pemerintah tentang kenaikan BBM dan krisis energi yang bikin tarif PLN naik. Orang-orang seperti inilah yang patut diacungi jempol. Dengan keterbatasan orang jadi malah lebih melek untuk bisa memanfaatkan segala sesuatu di sekitar lingkungannya. Tidak hanya nrimo tanpa megawe opo-opo tapi mampu ngupoyo lan ngupokoro, sehingga membuat hidupnya migunani untuk dirinya sendiri , juga orang-orang lain disekitarnya. Saluuut!!!!!!
No comments:
Post a Comment