Saturday, January 9, 2010

Peresmian Berdirinya Kembali Bangsal Trajumas


Bangsal Trajumas di lingkungan Keraton Yogyakarta selesai di rekonstruksi dan dibangun kembali. Bangunan ini diresmikan kembali oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik disaksikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Setidaknya satu bangunan arsitektur tradisional Jawa yang merupakan peninggalan berharga ini berhasil diselamatkan. Bangunan yang rubuh, dan rata dengan tanah ketika terjadi gempa bumi 27 Mei 2006 kemudian direkonstruksi lagi pada bulan Juli 2009. Pembangunannya menghabiskan dana 2,5 Milyard rupiah, yang merupakan dana hibah dari Menko Kesra kepada Keraton. Pembangunannya sendiri memakan waktu 6 bulan, dan selesai pada 15 Desember 2009.
Bangsal Trajumas dibangun pertama kali oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I) pada tahun 1755, bersamaan dengan dibangunnya Keraton Yogyakarta. Bangunan ini dulunya berfungsi sebagai tempat untuk mengadili abdi dalem keraton Yogyakarta yang melanggar aturan keraton, tetapi ketika Keraton Yogyakarta menyatakan bergabung dengan pemerintahan RI, bangunan ini kemudian beralih fungsi menjadi tempat menyimpan peralatan gamelan dan beberapa pusaka keraton. Disebut bangsal karena bangunan yang mempunyai bentuk atap joglo dan disangga 6 buah saka guru ini merupakan pendopo yang tidak berdinding. Pada waktu terjadi gempa Yogya hampir seluruh bangunan rusak berat, dan hanya 30 % bahan bangunan yang dapat digunakan lagi pada saat proses rekonstruksi. Sisanya akhirnya diganti dengan bahan bangunan baru. Bahkan dari 6 buah saka guru, hanya 1 buah saka guru yang keadaannya masih utuh, 3 lainnya harus diperbaiki dan 2 lainnya bahkan harus diganti dengan yang baru. Untuk mencari kayu jati yang nantinya digunakan sebagai saka guru ini, tim pembangunan mengalami kesulitan karena harus menyediakan kayu jati lurus utuh sepanjang 8,6 m. Akhirnya tim berhasil menemukan kayu jati tersebut dengan menebang pohon jati dari kawasan Perhutani Blora.
Bangunan Trajumas yang baru diusahakan dibangun tanpa mengalami perubahan yang berarti dibanding bangunan aslinya. Bahkan untuk ukuran dimensi tinggi, lebar dan panjangnya, dibuat sama persis dengan aslinya. Perbedaan hanya terdapat pada pemasangan usuk yang tadinya berbentuk susunan ri gereh atau duri ikan menjadi penyiung atau sejajar. Selebihnya bagian lantai juga menggunakan lantai baru dengan ubin berpola.
Pada waktu bangunan runtuh, ditemukan artefak-artefak yang terkait dengan cara pendirian struktur konstruksi bangunan tradisional Jawa, diantaranya adalah penggunakan pasak dan uang kepeng (Uang koin yang ditengahnya berlubang), yang kemudian disimpan dan dijadikan sebagai salah satu bukti peninggalan arkeologis di museum Keraton.
Selain bangunan Traju Mas ini, pada saat yang sama juga diresmikan rekonstruksi beberapa bangunan peninggalan bersejarah lainnya di Yogya yang hancur akibat gempa 2006 yang lalu, yaitu Candi Brahma dan Candi Wishnu, bagian dari Candi Prambanan (dengan total biaya Rp 3,5 miliar). Juga diresmikan purna pugar Candi Apit No 4 Sewu (dengan biaya Rp 501 juta), Candi Plaosan Lor (utara) dengan biaya Rp 1,2 miliar, serta Candi Lumbung dengan biaya Rp 264 juta.

Thursday, January 7, 2010

Burj Dubai, The tallest building in the world





Dubai memang fenomenal! Lihat saja perbandingan lahan di kota modern Dubai yang diambil gambarnya pada tahun 1990 dan 2007. Perubahan besar benar-benar terjadi disana. Dan setelah dunia dikejutkan dengan perkembangan arsitektur yang begitu pesat selama dua dekade ini, kini Dubai memecahkan rekor dunia dengan membangun tower tertingginya, Al-Burj. Dengan ketinggian 828 m, bangunan ini bahkan lebih tinggi 40% dibandingkan CN Tower di Toronto Canada, pemegang rekor struktur bangunan tertinggi sebelumnya, yang tingginya "hanya" 553, 33 m. Pesta peresmian bangunan ini yang berlangsung beberapa hari yang lalu, juga sedemikian spektakulernya. Pesta kembang api menghiasi langit malam Dubai. Mengundang decak kagum seluruh pengunjung yang menikmatinya. Bahkan di tengah issue krisis global yang melanda dunia, ternyata tidak menyurutkan niat pemerintah disana untuk segera menyelesaikan bangunan fenomenal ini.
Dengan ketinggian tersebut Burj Dubai, juga memecahkan rekor dunia lainnya sebagai:
  • Tallest building in the world
  • Tallest free-standing structure in the world
  • Highest number of stories in the world
  • Highest occupied floor in the world
  • Highest outdoor observation deck in the world
  • Elevator with the longest travel distance in the world
  • Tallest service elevator in the world

Arsitektur

Arsitektur bangunan ini merupakan abstraksi dari bentuk bunga hymenocalis. Dengan denah berbentuk Y, memungkinkan bagian dasar bangunan menjadi lebih stabil, dan dapat menikmati seluruh view perairan Teluk Arab secara maksimal. Bangunan juga telah diuji ketahanannya terhadap angin, dengan 40 kali test ketahanan. Test tersebut meliputi test terhadap kekuatan angin, iklim di wilayah Dubai, model analisis struktur, uji tekanan permukaan sampai kepada analisis iklim mikro yang mungkin berpengaruh terhadap kenyamanan di teras sekeliling bangunan. Hal ini dilakukan terutama tidak hanya untuk kenyamanan bangunan, tetapi juga bagi keamanan pemakainya. Bayangkan saja, bangunan single structureini tetntu saja sangat beresiko terhadap pengaruh iklim dan cuaca, selain juga bentuknya yang menjulang tinggi memungkinkan bangunan menerima beban yang ekstrim dari lingkungan disekitarnya maupun dari beban konstruksinya sendiri. Oleh karena itu, perhitungan yang cermat di bidang struktur bangunan harus dilakukan dengan seksama dan teliti untuk mengeliminir kegagalan sampai ketitik terkecil.
Al-Burj direncanakan berfungsi sebagai hotel sekaligus juga apartemen mewah. Dengan rencana pembagian lantainya sebagai berikut :

- Concourse level s/d lantai 8 , lantai 38 dan 39 diperuntukkan bagi Armani Hotel Dubai.

- Lantai 9 - 16 untuk hunian eksklusif dan mewah dari Armani Residence, dengan tipe apartemen 1-2 kamar tidur

- Lantai 45 - 105 adalah hunian privat ultra-mewah The Corporate Suites

- Lantai 122 untuk restaurant

- Lantai 124, sebagai The tower's public observatory.

- Lantai 43, 76 dan 123 difungsikan sebagai Sky Lobbies, dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya berupa tempat fitness, Jacuzzi, kolam renang dan ruang rekreasi lainnya yang dapat menampung kegiatan gathering dan event gaya hidup lainnya.

- Fasilitas-fasilitas lainnya yang mengisi lantai-lantai bangunan berupa Perpustakaan, Burj Dubai Gourmet Market, Pertokoan, Child Care, Ruang pertemuan dan juga valet parking untuk penghuni dan pengunjung.

Konstruksi


Ekskavasi Al-Burj dimulai pada bulan Januari 2004, dan selesai Januari 2010. Konstruksi bangunan yang pembangunannya memakan waktu 6 tahun ini ternyata tidak hanya memecahkan rekor penggunaan bahan bangunan, tetapi juga terbuktu dapat menyatukan dunia. Bagaimana tidak, Al-Burj merupakan kolaborasi international dari lebih dari 30 kontraktor dari belahan dunia yang berbeda-beda, dikerjakan oleh sekitar 12.000 pekerja yang mewakili kurang lebih 100-an kewarganegaraan. Jadi bangunan ini tidak hanya sebagai kebanggan Dubai, tetapi juga menjadi kebanggaan dunia.

Burj Dubai ConstructionTimeline

January 2004

Excavation started

February 2004

Piling started

March 2005

Superstructure started

June 2006

Level 50 reached

January 2007

Level 100 reached

March 2007

Level 110 reached

April 2007

Level 120 reached

May 2007

Level 130 reached

July 2007

Level 141 reached - world's tallest building

September 2007

Level 150 reached - world's tallest free-standing structure

April 2008

Level 160 reached - world's tallest man-made structure

January 2009

Completion of spire - Burj Dubai tops out

September 2009

Exterior cladding competed

January 2010

Official launch ceremony

Saturday, January 2, 2010

Pertanian Masa Depan






Apa jadinya jika lahan disekeliling kita mulai beralih fungsi jadi pemukiman dan kawasan industri. Mungkin di tahun-tahun mendatang manusia bakalan kelabakan mencari cara untuk bisa menanam pohon, bercocok tanam dan beternak untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Jika lahan terbuka sudah semakin sempit, sementara manusia juga mulai berpikir untuk melestarikan hutan untuk mengantisipasi pemanasan global, maka pilihan selanjutnya adalah intensifikasi dalam bidang pertanian. Banyak sudah upaya-upaya dilakukan diantaranya dengan menjadikan atap bangunan menjadi lahan bagi pertanian kecil. Permukaan atap dak beton dilapisi dengan median yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk bertanam sehingga selain bisa memproduksi bahan makanan, penghuni bangunanpun bisa menikmati hijaunya pepohonan dan dedaunan diatas atap bangunan tinggi. Upaya seperti ini juga mengurangi pemantulan panas matahari yang berlebih, karena sifat tanaman yang mengeluarkan oksigen dan menyerap gas CO2 pada waktu proses fotosintesa membantu menyegarkan udara sekitar kita.
Lain lagi pemikiran yang dikemukakan oleh Vincent Callebaut Architect. Dengan pemikiran spektakulernya, Vincent mengemukakan rencana pembuatan Metabolic Farm di Rosevelt Island di dekat kota New York. Sebuah konsep pertanian bertingkat yang dapat menampung semua aktivitas berkaitan dengan produksi pangan. Bangunan superstruktur ini terdiri dari 132 lantai dengan 28 jenis pertanian yang berbeda. Tidak hanya berfungsi sebagai lahan pertanian, tetapi bangunan yang memanfaatkan eco energy sebagai sumber energi utamanya, juga bisa menampung aktivitas produksi dan pengolahan hasil pertanian dan peternakan, termasuk didalamnya lab untuk riset para ahli pangan, hunian para petani, dan fasilitas komunal lainnya. Bentuk bangunan yang seperti sayap seekor capung ini direncanakan menggunakan struktur baja dengan permukaan kaca yang dapat meneruskan cahaya matahari secara maksimal ke lahan-lahan pertanian dan peternakan di dalamnya. Design ini juga diharapkan mampu menjawab kebutuhan manusia akan makanan sehat yang bebas pestisida dan fungisida. Dengan bentuk pertanian dan peternakan bertingkat ini, kondisi iklim didalam bangunanpun dapat dikondisikan sedemikian rupa sehingga cukup ideal bagi jenis-jenis tanaman tertentu. Dengan demikian perubahan iklim di luarpun tak akan mempengaruhi kualitas produksi di dalam bangunan ini. Jika bangunan ini benar-benar diwujudkan maka arsitektur ternyata tidak hanya memenuhi kebutuhan manusia untuk membuat ruang huni saja, tetapi juga dapat menjawab kebutuhan tentang krisis pangan dunia.