Thursday, April 17, 2008

Green Technology Tower


Jaman-jaman Global Warming kaya gini orang udah mulai berpikir banyak untuk bisa menghemat energi dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Sebisa mungkin teknologi baru ini bisa memanfaatkan potensi lingkungan di sekitar kita dan gak nambah parah keadaan lingkungan yang udah rusak akibat polusi dan juga krisis energi.
Membuat bangunan tinggi, sekian puluh atau bahkan lebih dari seratus lantai orang pasti harus berpikir banyak. Gak cuman arsitekturnya tapi juga terhadap masalah struktur dan juga energi yang harus dibutuhkan untuk mengoperasikan berbagai peralatan mekanical electrical di bangunan. Belum lagi ditambah pengaruh angin yang kencang yang mesti diperhitungkan. Beberapa hari yang lalu kebetulan aku lihat di Metro TV, bagaimana pengaruh tycoon yang dahsyat melanda gedung-gedung tinggi di Hongkong. Cuaca yang gak bersahabat ini menggetarkan dan menggoyang gedung-gedung pencakar langit disana. Angin kencang bahkan memecahkan kaca-kaca jendela bangunan tinggi di Hongkong. Seluruh kota sudah disiagakan karena pengaruh tycoon berkekuatan tinggi ini menyebabkan gelombang pasang, banjir, angin kencang dan hujan deras. Beberapa daerah longsor dan beberapa bangunan ikut hancur. Sedemikian dahsyatnya pengaruh cuaca yang gak bersahabat ini terhadap sebuah koloni besar manusia. Lalu bagaimana manusia bisa bertahan dari ini semua?
Di www.tuvie.com, kita bisa tahu bahwa Tuhan memang begitu memuliakan manusia dengan kelebihan akal pikiran yang membedakannya dengan makhluk yang lain. Keadaan angin yang tidak bersahabat dengan bangunan tinggi ini malah dimanfaatkan sebagai sumber energy yang bisa dimanfaatkan untuk konsumsi pemakaian energi dalam bangunan. Konsep ini dikemukakan oleh Adrian Smith & Gordon Hill dan dinamakan "Clean Technology Power". Bangunan tinggi yang direncanakan akan didirikan di kota Chicago ini menggunakan teknologi berbasis efisiensi tinggi. Mereka merencanakan untuk mengalirkan angin ke dalam turbin pada setiap sudut bangunan. Turbin ini nantinya akan bekerja pada waktu tekanan angin maksimum mengalir melalui atap kubah berlapis diatas bangunan. Tekanan negatif yang dihasilkan oleh turbin ini akan digunakan sebagai ventilasi bagi ruang interior didalam bangunan. Kubah ini juga dilengkapi dengan solar cells, untuk bisa menghasilkan energi dari cahaya matahari. Sistem ini selain mengatasi masalah energi juga akan memberikan kenyamanan di dalam bangunan.
Mereka menyebutnya sebagai Biomimicry, seperti sifat mimikri bunglon yang selalu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

No comments: