Sunday, December 27, 2009

Alhamdulillah Allah masih melindungi keluargaku

Bener-bener... di jaman modern seperti sekarang ini, kok ya masih ada yang berurusan dengan hal-hal yang berbau mistis ya. Sebenernya dulu aku nggak terlalu percaya dengan hal-hal begitu, tapi jika kejadian ini menimpa keluargaku sendiri, terus... kita mesti bilang apa?. Memang Allah menciptakan banyak makhluk di dunia, selain kita manusia, hewan dan tumbuhan yang bisa dilihat dengan mata, Allah juga menciptakan hal-hal gaib semacam setan, jin dan malaikat. Hanya saja karena dunia kita berbeda dengan mereka, apalagi untuk orang-orang semacam aku yang sama sekali tidak pernah punya kepekaan untuk bisa melihat hal-hal yang gaib semacam itu, nggak pernah terpikir sama sekali bahwa ada juga manusia yang memanfaatkan hal-hal gaib untuk melakukan niat yang tidak baik. Awalnya anakku sakit, muntah-muntah, dibawa ke dokter umum indikasinya adalah maagh dan masuk angin biasa. Setelah 2 hari diberi obat dan nggak kunjung membaik, aku bawa ke UGD sebuah Rumah Sakit Swasta disini, dan kita minta untuk diperiksa darahnya karena ada sedikit demam. Hasilnya leucositnya tinggi dan kemungkinan ada infeksi bakteri, kemungkinan dari pencernaannya. Hari berikutnya panasnya hilang, tapi dia masih mengeluhkan sakit di perut sebelah kiri, dan tidak bisa BAB ataupun buang angin. Perutnya jadi membuncit, karena khawatir kami membawanya ke RS yang sama dan minta dirawat disana. Dokter jaga mengatakan bahwa kemungkinan ada indikasi penyumbatan di usus atau kemungkinan ususnya berlubang karena luka dari thypoid dan harus dioperasi. Kita diberi rujukan ke dokter bedah. Tapi.. dokter bedah menyarankan untuk melakukan observasi dulu, karena ada beberapa gejala-gejala yang diluar gejala yang biasa terjadi. Pertama thypoid positif, biasanya anak panas, ini anakku sama sekali nggak demam. Leucosit tinggi kemungkinan ada infeksi bakteri biasanya juga disertai demam tinggi, bahkan dengan jumlah leucosit sampai 33.000 biasanya pasien sudah shock ......ini kok enggak apa apa. Dan hasil rontgen dan USG juga tidak menunjukkan adanya kebocoran di usus karena di rongga perut tidak terdapat cairan yang keluar. Kasihan juga melihat selang dipasang dimana-mana, karena anakku disuruh puasa dan hanya mendapatkan nutrisi dari botol infus. Selang yang dimasukkan lewat hidung untuk mengeluarkan cairan dari lambung, selang infus dan cateter untuk mengeluarkan urine. Sementara dia tergolek lemas dan merasakan ada sesuatu yang perih dan bergerak-gerak di perut sebelah kiri. Anehnya dari hasil USG dokter melihat ada ketidak beresan di perut sebelah kanan. Sementara anaknya tidak merasakan ada yang sakit di sebelah kanan. 3 dokter spesialis diturunkan, dokter bedah, dokter penyakit dalam dan dokter kandungan (karena pada waktu itu anakku sedang mengalami haid, dan biasanya sakit di perutnya, takutnya ada sesuatu yang nggak beres disitu). Sampai-sampai tiga dokter ini kebingungan, dan hanya bisa memberikan anti biotik dan nutrisi lewat infusan. 3 hari di RS, anakku sudah bisa BAB dan buang angin, jadi indikasi penyumbatan dan kebocoran di usus berarti tidak terbukti. Dokter malah kemudian menyarankan untuk dirujuk ke RS di Bandung atau Jakarta, barangkali nanti akan mendapatkan penanganan yang berbeda. Kita keberatan, karena selain indikasi belum jelas, mungkin pemeriksaan juga nanti malah mulai dari awal lagi. Untung adik iparku punya banyak teman dokter spesialis dan mereka menyarankan untuk dilakukan CT Scan dengan zat kontras. Sementara itu... karena dokter sendiri belum menemukan penyebabnya, kita juga mengusahakan pengobatan alternatif dengan tenaga prana, selain juga menghubungi sepupu suamiku yang (katanya) bisa "berkomunikasi" dan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan gaib. Dari pengobatan prana, terapis mengatakan bahwa memang ada peradangan di usus anakku dan menyebabkan gerakan peristaltiknya terganggu, awalnya dari kebiasaan makan, katanya keseringan makan mie instant yang akhirnya mengganggu organ pencernaannya. Maklum saja, dengan kegiatan sekolah dan ekstra kulikulernya, kebanyakan anak mencari jajanan yang praktis dan mengenyangkan di sekolah dan pilihannya adalah mie instan. Tapi dari saudara sepupu suamiku mengatakan bahwa ada orang yang iri dan ingin mencelakai suamiku dengan perantaraan gaib, hanya saja karena ayahnya sudah memproteksi diri dengan ibadah dan dzikir, maka anaknyalah yang akhirnya kena. Wallahualam..... Aku hanya bisa tercenung dan mengerutkan kening, karena dari hasil CT Scan, kemudian diketahui semuanya normal, hanya ada peradangan di salah satu bagian ususnya. Dan kembali dokter bedah menyarankan untuk cepat dirujuk ke RS yang mempunyai fasiitas yang lebih baik, tapi kita masih bertahan dan mencoba pengobatan secara konvensional. Akhirnya setelah anakku sudah bisa makan dan minum, kita bawa dia pulang, dan meneruskan pengobatan dengan berobat jalan. Pengobatan alternatif masih kita jalankan, juga treatment untuk mengusir hal-hal gaib yang mengganggu, yang dipandu oleh sepupu suamiku lewat sms (berhubung orangnya juga lagi berada di tengah lautan karena kerja di pengeboran minyak di Timur Tengah sana). Alhamdulillah keadaan anakku kini berangsur membaik. Sakit di perutnya sudah mulai menghilang, dan perutnya sudah tidak kembung lagi. Walaupun begitu dalam waktu 10 hari perawatan di RS berat badannya berkurang 5 kg. Malah waktu kontrol terakhir ke dokter penyakit dalam, ada indikasi ke apendix, karena waktu itu anakku mengalami nyeri di perut bagian kanan bawah. Tetapi kemudian keesokan harinya dia menstruasi dan kemudian hari berikutnya sakitnya hilang. Dengan semua keheranan atas peristiwa ini, aku hanya bisa ikhlas dan pasrah kepada Nya. Tak henti-henti kita berharap agar peristiwa ini semakin mendekatkan kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT, dan memohon agar anakku diberikan kesembuhan dan kesehatan dan dijauhkan dari godaan dan niat buruk dari semua makhluknya...amiin

No comments: