Saturday, January 2, 2010

Pertanian Masa Depan






Apa jadinya jika lahan disekeliling kita mulai beralih fungsi jadi pemukiman dan kawasan industri. Mungkin di tahun-tahun mendatang manusia bakalan kelabakan mencari cara untuk bisa menanam pohon, bercocok tanam dan beternak untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Jika lahan terbuka sudah semakin sempit, sementara manusia juga mulai berpikir untuk melestarikan hutan untuk mengantisipasi pemanasan global, maka pilihan selanjutnya adalah intensifikasi dalam bidang pertanian. Banyak sudah upaya-upaya dilakukan diantaranya dengan menjadikan atap bangunan menjadi lahan bagi pertanian kecil. Permukaan atap dak beton dilapisi dengan median yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk bertanam sehingga selain bisa memproduksi bahan makanan, penghuni bangunanpun bisa menikmati hijaunya pepohonan dan dedaunan diatas atap bangunan tinggi. Upaya seperti ini juga mengurangi pemantulan panas matahari yang berlebih, karena sifat tanaman yang mengeluarkan oksigen dan menyerap gas CO2 pada waktu proses fotosintesa membantu menyegarkan udara sekitar kita.
Lain lagi pemikiran yang dikemukakan oleh Vincent Callebaut Architect. Dengan pemikiran spektakulernya, Vincent mengemukakan rencana pembuatan Metabolic Farm di Rosevelt Island di dekat kota New York. Sebuah konsep pertanian bertingkat yang dapat menampung semua aktivitas berkaitan dengan produksi pangan. Bangunan superstruktur ini terdiri dari 132 lantai dengan 28 jenis pertanian yang berbeda. Tidak hanya berfungsi sebagai lahan pertanian, tetapi bangunan yang memanfaatkan eco energy sebagai sumber energi utamanya, juga bisa menampung aktivitas produksi dan pengolahan hasil pertanian dan peternakan, termasuk didalamnya lab untuk riset para ahli pangan, hunian para petani, dan fasilitas komunal lainnya. Bentuk bangunan yang seperti sayap seekor capung ini direncanakan menggunakan struktur baja dengan permukaan kaca yang dapat meneruskan cahaya matahari secara maksimal ke lahan-lahan pertanian dan peternakan di dalamnya. Design ini juga diharapkan mampu menjawab kebutuhan manusia akan makanan sehat yang bebas pestisida dan fungisida. Dengan bentuk pertanian dan peternakan bertingkat ini, kondisi iklim didalam bangunanpun dapat dikondisikan sedemikian rupa sehingga cukup ideal bagi jenis-jenis tanaman tertentu. Dengan demikian perubahan iklim di luarpun tak akan mempengaruhi kualitas produksi di dalam bangunan ini. Jika bangunan ini benar-benar diwujudkan maka arsitektur ternyata tidak hanya memenuhi kebutuhan manusia untuk membuat ruang huni saja, tetapi juga dapat menjawab kebutuhan tentang krisis pangan dunia.

No comments: