Friday, November 2, 2012

Pak tua dan serulingnya

Suara suling bambu mendayu mengalun lirih. Berhenti sebentar diujung nada. Lalu kembali mengalun perlahan menyanyat kalbu...
Hari ini matahari terasa terik..Panasnya terasa menyengat diatas kepala. Pak tua mencoba bertahan melawan gerah yang melanda siang. Tak perduli keringat mulai menetes membahasi keningnya
Usiamu memang tak lagi muda. Tapi kerja belum lagi usai. Mungkin seperak dua perak cukuplah diterima. Bakal mengisi periuk nasi di rumah, penyambung hidupmu di esok hari.
Suara sendu kembali kau tiupkan. Dengungkan lagu sedih kehidupan. Di sudut relung bangunan kau sandarkan punggungmu, mencoba mengusir penatmu dengan sedikit senyuman...




No comments: