Wednesday, August 6, 2008

Batik yang lagi nge-trend


Tahun 2008, yang dicanangkan jadi tahun "Visit Indonesia" agaknya juga ikut membangkitkan industri batik tanah air. Setidaknya beberapa sentra batik di tanah air sedikit terangkat dengan nge'trend'nya batik, paling tidak untuk pasar domestik. Nggak mau ketinggalan.... beberapa selebritis tanah air ikut-ikutan mempromosikan pemakaian batik ini dibeberapa acara-acara TV, bahkan sampai bikin butik khusus batik di beberapa tempat di ibukota. Kebangkitan batik ini, setidaknya membuat beberapa orang jadi melek lagi, seperti terbangun dari tidur panjang, dan mulai sadar bahwa potensi batik ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Kita jadi bertanya-tanya "Kenapa nggak dari dulu-dulu ya....? ". Tapi... bukankah terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Semoga saja trend ini bukan hanya trend sesaat, yang kemudian menghilang karena orang jadi bosan. Butuh inovasi dan pemikiran yang cerdik supaya batik tidak hanya jadi trend, tapi juga bisa dikenal diseluruh dunia sebagai produk Indonesia, bukan negara lain.
Berbagai jenis batik di tanah air (paling tidak di Jawa saja) bukan hanya kaya corak dan motif tetapi juga kaya filosofi. Bila kita mau menggali lebih dalam, bisa saja nanti terbit buku tentang ensiklopedia batik Indonesia. Saking banyaknya motif, corak dan kembangan yang tiap-tiap daerah punya ciri khasnya sendiri-sendiri. Di Jawa saja, kita bisa sebut beberapa daerah yang sudah cukup terkenal jadi sentra batik. Sebut saja Yogya, Solo, Madura, Lasem, Pekalongan, Semarang dan juga Cirebon. Ciri khas batik pesisir beda dengan batik pedalaman, lebih kaya warna.
Di Cirebon sendiri sentra batik terletak di daerah Trusmi. Kira-kira 4 km dari kota Cirebon kearah Jakarta. Daerah ini dari dulu memang sudah dikenal sebagai tempat pembuatan batik untuk keluarga keraton. Nggak heran jenis dan motif batiknya pun beragam. Apalagi dengan pengembangan teknologi dan trend yang berkembang saat ini, masyarakat Trusmi juga ikut menimba hasilnya. Dari mulai pembuatan batik tulis, cap atau printing semua ada. Mau beli yang potongan atau meteran, bahan sutera, katun atau kain mori biasa...silahkan pilih saja. Di Cirebon sendiri batik juga dijadikan seragam wajib untuk siswa SD-SMA, dan dipakai tiap hari Kamis. Nggak heran industri batik di Trusmi langgeng hidup sampai sekarang, paling tidak dari kebutuhan lokal saja, tiap tahun ajaran baru, mereka bisa bergantung dari kebutuhan seragam anak sekolah.
Motif mega mendung yang jadi ciri khas batik Cirebon-pun sekarang juga ikut jadi nge-trend. Padahal kalo kita lihat lebih jauh, masih banyak motif dan corak khas batik Cirebon. Tetapi mega mendung-lah yang sekarang jadi primadona, apalagi warna-warna yang cerah yang jadi ciri khasnya menjadikan batik ini banyak dipilih untuk dijadikan buah tangan para pengunjung yang berbelanja ke Trusmi. Jadi... jika ke Cirebon, luangkan waktu anda untuk berkunjung ke Trusmi. Kampung batik dengan sederetan showroom yang berjajar di kiri-kanan jalan. Sayang juga, karena jalan disini sempit, sehingga anda harus bersabar untuk berjalan disana dan memperoleh tempat parkir yang nyaman. Dan jika anda ingin melihat proses pembuatan batiknya, sebaiknya datang sebelum jam 4 sore, sebelum pekerja pulang. Beberapa showroom juga memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk melihat workshop-nya.

No comments: