Friday, April 10, 2009

Telaga Remis






Terletak kurang lebih 20 km-an dari kota Cirebon ke arah Majalengka, telaga ini tersembunyi diantara rerimbunan pohon pinus dan bebatuan cadas. Telaga yang asri dan sejuk ini belum tersentuh pengelolaan yang baik, walaupun beberapa ratus meter dibawahnya banyak terdapat rumah-rumah makan yang menyediakan menu ikan sebagai sajian utamanya. Telaga Remis sebenarnya sudah masuh ke wilayah Kabupaten Kuningan, tetapi lebih dekat dicapai dari Cirebon. Untuk pergi kesana ikuti rute jalan ke arah Kabupaten Majalengka, dan sebelum sentra penambangan batu Bobos belok ke kiri menuju Cikalahang. Telaga Remis terletak di atas desa Cikalahang.
Sebenernya kita sudah sering pergi ke Cikalahang untuk sekedar refreshing sambil berwisata kuliner disini, tapi belum pernah mampir ke Telaga Remis. Maklum saja.. di daerah ini sumber air yang berlimpah memungkinkan orang membuat kolam-kolam untuk pemeliharaan ikan air tawar. Banyak sudah restoran-restoran yang didirikan disini, dan tiap akhir minggu hampir semuanya penuh. Masakannya cukup enak dan harganya-pun boleh dikatakan tidak terlalu mahal. Salah satu rumah makan langganan kita adalah Rumah Makan Kharitzma. Masakannya enak, karena ikan disini selalu fresh, nangkep dari kolam sendiri. Suasana di rmah makan ini juga cukup nyaman, karena saung-saungnya yang berdiri di atas kolam cukup banyak. Jadi sambil nenyantap masakan disini kita juga bisa melihat ikan-ikan koi yang berada di kolam dibawahnya.
Naah, sebenarnya sentra rmah makan ikan ini dulunya dibangun dengan mendompleng nama Telaga Remis juga. Sayangnya karena pengelolaan tempat wisata di Telaga Remis yang kurang memadai, sekarang justru daerah Cikalahang yang jadi tempat tujuan utama untuk wisata kuliner keluarga. Orang-orang jadi malas pergi ke Telaga Remis. Jadi waktu kesini kemarin tempat ini sepi sekali. Atau mungkn juga karena orang-orang lagi pada sibuk ngeliat hasil Pemilu jadi males kesini ya...
Di tempat ini ada papan dilarang menambil ikan di telaga dengan cara apapun, tapi aku lihat ada juga orang yang mancing, malah ada bapak-bapak lagi ngejala, naik rakiy di tengah telaga. Dan petugasnya kok ya diem aja... weleeh..
Lucunya lagi kemaren waktu kesana suamiku iseng mau naik becak air dan nanya ke penjaga yang ada disana. "Pak, bisa naik becak airnya pak.. berapa lama saya bisa pake?" "Oh, terserah bapak, mau sebentar mau lama, mau berjam-jam juga boleh, silahkan Pak" Pikir suamiku waah enak banget bisa pake lama-lama tapi waktu ditanya "Terus bayarnya?" "Yah.. 10 ribu pak, perlma belas menit" ha ha ha, pantesan dengan semangat dia mau ngasih berjam-jam.. mumpung ada yang mau naik ya Pak!

No comments: