Tuesday, September 18, 2012

Resep Bistik ala Emih




Bahan :
1 kg Daging sapi yang tidak berlemak (has dalam, has luar atau topside)
2 sdm Kecap Inggris
1 bh tomat 
Kecap manis secukupnya
Gula merah secukupnya
3 sdm Margarine untuk menggoreng
Kacang polong kalengan siap saji

Bumbu yang dihaluskan :
garam secukupnya
8 siung bawang merah
4 siung bawang putih
1 sendok teh lada /merica
1 sendok teh kayu manis bubuk
4 batang cengkeh
1 potong pala kurang lebih 1/2 x 1 cm

Cara membuat :
- Uleg bumbu sampai halus sisihkan
- Potong daging menjadi 3 bagian, Tusuk-tusuk  dengan menggunakan garpu
- Oleskan kecap inggris dan bumbu yang dihaluskan ke daging sampai merata, diamkan 1/2 jam dan simpan di dalam kulkas
- Panaskan margarine dalam wajan, goreng daging satu sisi sampai berubah warna. Balikkan dan goreng lagi sisi yang lain
- Masukkan daging yang telah di goreng ke dalam panci, masukkan juga margarine bekas menggoreng daging dan air kurang lebih 4 gelas
- Tambahkan garam, gula merah, tomat dan rebus daging dengan api kecil sampai empuk, Jika air hampir habis tambahkan lagi air
- Tambahkan kecap manis dan teruskan merebus daging kurang lebih 15 menit lagi supaya umbu meresap.
- Angkat.. dingikan, potong-potong daging tegak lurus arah serat, siramkan kuah keatasnya dan taburi dengan kacang polong kalengan siap saji
- Sajikan dengan kentang goreng, buncis dan wortel rebus

Masak besar untuk Lebaran



Lebaran tahun ini kerasa beda, soalnya Emih (ibu mertua) nggak bisa lagi hadir di tengah-tengah kami.. Beliau meninggalkan kami kira-kira 40-an hari yll. Sedih karena kita semua jadi merasa kehilangan. Apalagi di tengah suasana lebaran seperti ini, yang biasanya ngumpul bareng sekeluarga, kali ini ada satu anggota keluarga yang hilang :'(. 
Biasanya kalo Lebaran begini Emih selalu menyiapkan opor ayam, sambel goreng dan bistik daging sapi-spesialnya buat kita semua. Sedang aku tugasnya kebagian bikin kue kering, karena kastengel, nastar keju dan chocolate cookies buatanku juga selalu ditunggu-tunggu anak2. Karena tradisi bistik ini di keluarga besar kami biasanya hanya keluar setahun sekali pada waktu lebaran, maka momen makan2 bersama sehabis sholat ied dan sungkeman selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Untungnya selama ini aku sudah belajar cara membuat bistik ala Emih. Jadinya lebaran kali ini semua jadi tugasku untuk menyiapkan masakan khas lebaran di keluarga suami. Kebetulan suamiku 3 bersaudara, dan dia anak tertua. Sedangkan adik perempuanya hanya satu, yang paling kecil, dan nggak doyan masak hehehe... Cuma.. begitu Emih sakit, dia terpaksa harus ke dapur juga menggantikan tugas Emih... segala kejadian pasti ada hikmahnya.. dengan sakitnya Emih akhirnya adik iparku ini jadi rajin ke dapur he he.... Cuma..., untuk masak2 besar begini dia belum pe de...jadinya  aku juga yang turun ke dapur menyiapkan hidangan lebaran :) Untungnya untuk ketupat dan lontong, kita tinggal pesan di tetangga... Bayangin aja kalo harus nunggu masak berjam-jam.. kayaknya nggak kelar-kelar tuh masaknya...
Sehari sebelum hari H, waktu pagi-pagi aku ke pasar mau cari daging.. Tapi lihat antrian di tukang daging yang berjubel, jadi membuatku enggan. Apalagi dengar dari ibu-ibu yang belanja harga daging sudah mencapai 90 rb sekilonya. Naik 30 % dari harga biasanya yang cuma 70 ribu. Duuh... akhirnya kuputuskan saja pulang dan belanja daging di supermarket karena harganya malah lebih murah... Udah gitu belanjanya adem karena nggak usah berpanas-panas ria dan berdesak-desakan kaya di pasar...hmmm :)

Akhirnya kelar juga tuh masak buat lebaran... Alhamdulillah semua suka bistik buatanku... juga sambel goreng dan opornya... Jadi walaupun Emih sudah nggak ada di tengah kita lagi.. tradisi bistik spesial masih bisa tetep jalan dong yaa....