Tuesday, August 19, 2008

Jalan-jalan ke Pangandaran, dadakan!


Hari Minggu kemaren pas banget dengan HUT RI yang ke-63. Seperti biasa dimana-mana pasti udah rame pada bikin acara lomba-lomba. Yang sekolah dan kerja di instansi pemerintah juga pada ngikutin upacara. Pagi-pagi anak-anakku juga udah ribut minta dianter ke sekolah ama papanya. Karena HUT RI kali ini bertepatan dengan hari minggu jadi libur nasionalnya dipindah ke hari Senin. Jadi nggak heran kalo banyak orang yang nyempetin juga buat liburan, paling nggak kalo yang Sabtunya libur kerja punya waktu 3 hari buat liburan. Aku sendiri tadinya nggak punya rencana kemana-mana. Eh taunya anak-anakku minta maen keluar. Jadi tanpa ada persiapan akhirnya kita berempat sepakat untuk jalan-jalan ke Pangandaran. Pergi nggak pake persiapan asal bawa baju ganti dan cabut!!. Bisa dibayangin sampe pangandaran hotel-hotel penuh, karena long week end gini banyak orang yang berlibur kesana. Untung aja kita masih bisa dapet kamar hotel, itupun tinggal satu, kamar deluxe.
Namanya juga jalan-jalan dadakan, walaupun tanpa persiapan justru liburan begini malah asyik. Jam 2 siang kita berangkat dan jam 8 baru nyampe ke Pangandaran. Sebenernya pengin ke pandandarannya udah lama juga... tapi waktu liburan semester kemaren kita malah nggak sempet bawa anak-anak kemana-mana karena urusan kantor lagi ribet-ribetnya.
Jadi sehari kemaren kita manfaatin bener-bener buat cari kesenangan disana. Naik perahu ketengah, melawan ombak yang bikin kapal naik turun kaya jetcoaster, dan juga wisata kuliner makan seafood segar yang dimasak dadakan. Tentu saja karena waktu kita cuman sehari dan siangnya harus udah cabut lagi karena anak-anak besok sekolah, kita nggak puas jalan-jalannya. Nggak sempet ke batu hiu atau green canyon, yang katanya asyik juga.... atau tracking ke cagar alamnya, tapi paling nggak bisa ngilangin stress sedikit laah...., sayang udara hari itu rada mendung, tapi itupun juga nggak mengurangi kesenangan kita disana kok....
Rupanya pantai pangandaran udah banyak bebenah semenjak kena tsunami beberapa waktu lalu. Paling nggak disini udah ada petunjuk untuk jalur evakuasi, mengantisipasi kalo ada tsunami datang lagi. Fasilitas disini juga udah mulai diperbaiki, di pantai timur malah lagi dibangun tanggul pemecah gelombang. Sebagai tempat wisata andalan sebenernya banyak yang bisa dilakukan di daerah wisata ini, tapi paling tidak pantai disini udah lumayan bersih, jadi enak buat jalan-jalan dan bikin istana pasir. Di beberapa tempat juga ada pos untuk lifeguard yang berjaga-jaga mengawasi kesibukan di pantai. Di pantai barat dilarang untuk berenang karena ombaknya emang cukup gede, tapi beberapa orang memanfaatkan pantai ini untuk surfing. Nah... buat yang suka snorkeling anda bisa mengunjungi pantai pasir putih di sebelah timur. Untuk kesana bisa naik kapal dulu dan bisa sewa alat untuk snorkeling di pantai timur. Pantainya berbeda dengan pantai barat yang pasirnya berwarna hitam. Pantai disini berpasir putih dan penuh dengan koral, airnya bersih dan bening, jadi.. kalau kita naik kapal dan lihat air dibawahnya kita bisa lihat terumbu karang di dasar laut dengan kedalaman 2 -3m, di dekat pantai. Mau deh kesini lagi.... paling nggak banyak tempat-tempat yang bisa diexplore lagi dan menantang untung dikunjungi.....

Wednesday, August 6, 2008

Batik yang lagi nge-trend


Tahun 2008, yang dicanangkan jadi tahun "Visit Indonesia" agaknya juga ikut membangkitkan industri batik tanah air. Setidaknya beberapa sentra batik di tanah air sedikit terangkat dengan nge'trend'nya batik, paling tidak untuk pasar domestik. Nggak mau ketinggalan.... beberapa selebritis tanah air ikut-ikutan mempromosikan pemakaian batik ini dibeberapa acara-acara TV, bahkan sampai bikin butik khusus batik di beberapa tempat di ibukota. Kebangkitan batik ini, setidaknya membuat beberapa orang jadi melek lagi, seperti terbangun dari tidur panjang, dan mulai sadar bahwa potensi batik ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Kita jadi bertanya-tanya "Kenapa nggak dari dulu-dulu ya....? ". Tapi... bukankah terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Semoga saja trend ini bukan hanya trend sesaat, yang kemudian menghilang karena orang jadi bosan. Butuh inovasi dan pemikiran yang cerdik supaya batik tidak hanya jadi trend, tapi juga bisa dikenal diseluruh dunia sebagai produk Indonesia, bukan negara lain.
Berbagai jenis batik di tanah air (paling tidak di Jawa saja) bukan hanya kaya corak dan motif tetapi juga kaya filosofi. Bila kita mau menggali lebih dalam, bisa saja nanti terbit buku tentang ensiklopedia batik Indonesia. Saking banyaknya motif, corak dan kembangan yang tiap-tiap daerah punya ciri khasnya sendiri-sendiri. Di Jawa saja, kita bisa sebut beberapa daerah yang sudah cukup terkenal jadi sentra batik. Sebut saja Yogya, Solo, Madura, Lasem, Pekalongan, Semarang dan juga Cirebon. Ciri khas batik pesisir beda dengan batik pedalaman, lebih kaya warna.
Di Cirebon sendiri sentra batik terletak di daerah Trusmi. Kira-kira 4 km dari kota Cirebon kearah Jakarta. Daerah ini dari dulu memang sudah dikenal sebagai tempat pembuatan batik untuk keluarga keraton. Nggak heran jenis dan motif batiknya pun beragam. Apalagi dengan pengembangan teknologi dan trend yang berkembang saat ini, masyarakat Trusmi juga ikut menimba hasilnya. Dari mulai pembuatan batik tulis, cap atau printing semua ada. Mau beli yang potongan atau meteran, bahan sutera, katun atau kain mori biasa...silahkan pilih saja. Di Cirebon sendiri batik juga dijadikan seragam wajib untuk siswa SD-SMA, dan dipakai tiap hari Kamis. Nggak heran industri batik di Trusmi langgeng hidup sampai sekarang, paling tidak dari kebutuhan lokal saja, tiap tahun ajaran baru, mereka bisa bergantung dari kebutuhan seragam anak sekolah.
Motif mega mendung yang jadi ciri khas batik Cirebon-pun sekarang juga ikut jadi nge-trend. Padahal kalo kita lihat lebih jauh, masih banyak motif dan corak khas batik Cirebon. Tetapi mega mendung-lah yang sekarang jadi primadona, apalagi warna-warna yang cerah yang jadi ciri khasnya menjadikan batik ini banyak dipilih untuk dijadikan buah tangan para pengunjung yang berbelanja ke Trusmi. Jadi... jika ke Cirebon, luangkan waktu anda untuk berkunjung ke Trusmi. Kampung batik dengan sederetan showroom yang berjajar di kiri-kanan jalan. Sayang juga, karena jalan disini sempit, sehingga anda harus bersabar untuk berjalan disana dan memperoleh tempat parkir yang nyaman. Dan jika anda ingin melihat proses pembuatan batiknya, sebaiknya datang sebelum jam 4 sore, sebelum pekerja pulang. Beberapa showroom juga memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk melihat workshop-nya.