Wednesday, April 23, 2008

Teman tapi.......


"Keep smiling, keep shining, knowing you can always count on me, for sure... that's what friend are for..." Lagu lama yang terkenal di tahun lapan puluhan ini, begitu membekas buatku. That's what friend are for.... Sebenernya apa sih temen itu? Buat apa sih kita punya temen?. Teman yang bisa berbagi dalam suka dan duka, teman yang siap membantu kita kalo kita lagi kesusahan, teman yang tanpa pamrih mau melakukan yang terbaik untuk kita, begitu pula sebaliknya. Tetapi rupanya dari sekian lama aku ngejalanin kehidupan ini, arti teman jadi banyak sekali biasnya... Teman tapi kok masih suka ngiri ama kita, teman tapi kok nggak ikhlas... teman tapi kok masih suka punya penyakit hati....teman tapi kok lama-lama maunya jadi pacar he he .... and many many more.... Pantesan si Maia nyiptain lagu Teman Tapi Mesra... lha itu juga artinya bahwa dari pertemanan itu bisa juga melenceng dari koridor "just friend". Jadi aku berkesimpulan bahwa dari sekian banyak teman yang ada disekeliling kita, hanya beberapa yang bisa dijadikan sebagai "sahabat". Dan kalo kita bicara tentang sahabat... banyak yang harus kita pahami satu sama lain untuk bisa mengherti dan menghargai arti sebuah persahabatan. Bisa jadi orang-orang yang dekat dan ngaku-ngaku jadi sahabat akhirnya malah menikam dari belakang, atau justru cuman mengambil manfaat dari kita buat kepentingannya sendiri. Nha... emang ngebedainnya susah juga, karena kadang sifat-sifat manusia itu kan macem-macem. Ada orang yang bermanis muka, bertutur halus di depan kita tapi justru di belakang sikapnya berubah 180 derajat. Ada yang didepan kita bisa marah meledak-ledak tapi begitu tau kita lagi kesusahan dia dengan ringan tangan ikut membantu tanpa mengharapkan pamrih. Yang jelas persahabatan tidak bisa dilihat dari tolak ukur fisik, apalagi materi. Aku lebih suka menghadapi orang yang apa adanya, jujur, kalo nggak suka ya bilang nggak , kalo suka ya bilang iya, daripada menghadapi orang yang pura-pura suka biar kita seneng. Itu sama aja dengan menipu diri kita. Mungkin karena aku bukan tipe orang yang suka dipuji-puji, disanjung-sanjung biar besar kepala he he he. Makanya aku juga benci kepura-puraan. Salah satu sahabatku pernah bilang kalo sifatku itu lebih mirip cowo daripada cewe. Karena aku jauh dari kemayu, nggak doyan rumpi, nggak doyan dandan, apalagi bersolek ria kaya model, ditambah lagi dari SMA temen deketku banyakan cowonya dari pada cewenya, barangkali itu yang mempengaruhi sifatku. Atau mungkin dikeluargaku, kita berlima cuman adikku yang paling kecil yang cowo, dan dari kecil kita udah biasa mandiri karena sejak SMP aku tinggal terpisah dari orangtuaku, ikut embahku, jadi otomatis kita harus mengatur segala rupa urusan sekolah sendiri. Sementara banyak juga temen-temenku yang kesana-sini masih dianter-anter ibunya. Dari sahabat-sahabatku semasa SMP, SMA, sampe waktu kuliah... itupun hanya beberapa yang bener-bener teruji oleh waktu, bisa dijadikan sahabat. Dan you know what? salah satu tolok ukur pengujian itu adalah ketika kita sudah berurusan dengan yang namanya "money"! Baru deh... ketahuan orang yang bener-bener ikhlas mau berbagi, atau yang menjaga kedekatan hubungan pertemanan hanya karena mereka butuh "money". Begitu mereka udah dapatkan itu maka "bye-bye friend....". Dengan mudahnya mereka meninggalkan kita dalam keadaan terpuruk. Hanya saja yang patut kita syukuri dari itu semua, kita jadi tau bahwa di dunia ini masih banyak orang yang silau akan gemerlap dunia, sampai-sampai mereka mengkhianati kepercayaan orang lain kepada mereka. Buat aku itu sama aja dengan bunuh diri, karena esensi dari persahabatan itu adalah kepercayaan, dan ketika kepercayaan itu sudah dikhianati orang pasti akan menjaga jarak untuk bisa dekat dengannya lagi. Dan sekali orang dikhianati maka orang nggak akan lagi percaya. Begitu susah menjaga kepercayaan, tapi dalam sekejap kita bisa merusaknya. Dan hidup adalah pilihan... Kita hanya diberi kesempatan sekali untuk singgah di dunia ini, buat apa kalau kita hanya menyia-nyiakan dengan perilaku yang nggak baik, membuat orang lain sakit atau sengsara ... Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang seperti itu yaaa.....
So.... teman bisa jadi sahabat, teman bisa jadi pengkhianat, teman bisa jadi orang terdekat, kuncinya ada pada diri kita sendiri. Nha kalo teman bisa jadi suami... itu gue... (ha ha ha ketahuan deh........) Anyway... apa yang akan kita lakukan untuk membuat semua orang di dunia ini jadi teman kita? dan bahkan sahabat kita? Albert Einsten pernah bilang “Only a life lived for others is a life worthwhile”. Jadi mulailah berbuat sesuatu untuk orang lain dengan ikhlas, agar kita bisa menghargai apa yang telah Allah berikan bagi hidup kita ini..... "peace & love u all :D"

Tuesday, April 22, 2008

Signage



Macam-macam cara orang menjual dagangannya. Dari produk berkelas yang selalu memperhatikan masalah performance, sampai kelas warungan atau PKL yang biasanya asal pasang spanduk atau tulis nama di depan warung atau gerobag dagangannya. Semuanya sebenernya punya satu tujuan. Ingin dikenal orang keberadaaanya. Kalo kita jalan-jalan dikota metropolitan, terutama pada waktu malam maka kita akan disuguhi pemandangan malam berupa papan-papan nama toko, produk, perusahaan, atau fasilitas publik lainnya yang gemerlap. Memanfaatkan pencahayaan artifisial yang berwarna-warni dan terang benderang. Membuat suasana kota jadi semakin semarak. Di Bandung jaman-jaman tahun delapan puluhan kawasan Jalan Cihampelas mulai semarak dengan ikon sebagai pusat jeans di Bandung. Toko-toko disana mendesain facadenya dengan sculpture beraneka rupa untuk menarik pengunjung. Dari mulai tokoh-tokoh superhero kaya superman, spiderman, ultraman sampe mobil dan si kera raksasa kingkong, jadi sarana untuk menjual produk mereka. Sayangnya kawasan pertokoan yang unik ini nggak semeriah dulu lagi karena udah kalah ama Ciwalk-nya. Pusat perdagangan yang lebih modern dengan plaza yang biasanya digunakan sebagai pusat aktivitas komunal dan pertunjukan live musiknya. Agaknya para pemilik toko di Cihampelas ini perlu memutar otak lagi untuk menarik pengunjung agar bisa kembali datang menyambangi toko dan membeli produknya. Nggak cuman bisa mengandalkan "superhero" yang setia menjaga toko mereka.

High Tech Airport di Chek Lap Kok


Bertandang ke kota metropolitan sebesar Hongkong berati kita punya kesempatan buat ngelihat karya-karya besar arsitek dunia. Baru menjejakkan kaki pertama kali kesana kita udah disambut oleh karya Sir Norman Foster, di Chek Lap Kok Airport Hongkong. Dengan struktur rangka baja yang didominasi warna silver, kita seakan disambut oleh karya arsitektur yang berkesan hightech, ringan, dengan pemanfaatan pencahayaan alam yang maksimal. Dengan begitu pada waktu siang hari pencahayaan di dalam ruang nggak perlu terlalu banyak pake penerangan buatan. Refleksi cahaya dari material berwarna silver ini juga membuat ruangan terang benderang pada waktu siang hari. Kelihatannya hal ini dipikirkan betul karena efek penerangan ini jadi memberikan kesan ringan, bersih dan terang diseluruh ruangan. Struktur rangka baja yang saling silang diatas, juga nggak cuman menopang keseluruhan atap bangunan, tetapi juga memperlihatkan estetika dari stuktur itu sendiri. Bersih, terang, ringan, rapi, indah dan free maintenance...
Sir Norman Foster juga yang mendesain HSBC Building di jantung Hongkong Island, yang jadi salahsatu landmark kota ini. Di Singapore kita juga bisa lihat karya Norman Foster ini di stasiun MTR Expo. Masih mengedepankan konsep hightechnya, Sir Norman Foster kelihatannya suka sekali menggunakan bahan-bahan metal yang bersifat ringan. Bentuk struktur Expo Metro Stop ini kelihatan lebih dinamis, dengan struktur rangka atap yang berbentuk ovalnya. Salah satu kehebatan para arsitek dunia ini adalah totalitas mereka ketika mendesain, karena mereka memikirkan sampai hal-hal yang detail. Ini yang kadang-kadang nggak kita dapat ketika kita belajar tentang arsitektur di negeri ini ........

Zaha menang lagi!!


Zaha emang bener-bener moooyyy!! Baru-baru ini Zaha menang lagi dalam kompetisi desain! Berhadapan dengan Daniel Libeskind dan Massimiliano Fuksas . Zaha memenangkan kompetisi untuk mendesain Guggenheim Hermitage Museum in Vilnius, di Lithuania. Zaha Hadid dengan desain futuristiknya mencoba untuk memadukan elemen kultural pada Proyek Guggenheim Vilnius yang baru. Seperti biasanya, desain Zaha ini mengedepankan konsep fluidity, velocity dan lightness. Desain museum ini seakan seperti sebuah sculpture yang berada di atas sebuah plaza dengan aktivitas kultural disekitarnya. Nggak cuman berkutat di masalah desain, Zaha juga selalu mengedepankan teknologi yang bisa menunjang arsitektur. Nggak heran desain ini kelihatan kontras dengan bangunan-bangunan disekitarnya yang kebanyakan mempunyai style modern. Bukan cuman itu... Zaha juga telah berhasil memadukan arsitektur dengan teknologi baru. Nah... ini nih statement Zaha ketika menjelaskan tentang salah satu hasil karya spektakulernya dihadapan publik :

“I am delighted to be working in Vilnius on the Guggenheim Hermitage Museum” states Hadid. “The city will be the European Capital of Culture in 2009 and has a long history of art patronage. With such an interest in the arts, Vilnius will continue to develop as a cultural center where the connection between culture and public life is critical. This museum will be a place where you can experiment with the idea of galleries, spatial complexity and movement.”

Jadi museum yang didesain Zaha ini bukan cuman tempat buat memajang hasil-hasil karya seni para seniman dunia aja, tetapi nantinya juga difungsikan sebagai wadah pusat perkembangan budaya di Lithuania. Karena arsitektur juga hasil dari perkembangan budaya manusia, maka arsitekturpun tentu saja berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan manusia masa kini. Dan dalam karya Zaha ini kita bisa menemukan bagaimana Arsitektur bisa bergandengan erat dengan Teknologi !

Thursday, April 17, 2008

Green Technology Tower


Jaman-jaman Global Warming kaya gini orang udah mulai berpikir banyak untuk bisa menghemat energi dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Sebisa mungkin teknologi baru ini bisa memanfaatkan potensi lingkungan di sekitar kita dan gak nambah parah keadaan lingkungan yang udah rusak akibat polusi dan juga krisis energi.
Membuat bangunan tinggi, sekian puluh atau bahkan lebih dari seratus lantai orang pasti harus berpikir banyak. Gak cuman arsitekturnya tapi juga terhadap masalah struktur dan juga energi yang harus dibutuhkan untuk mengoperasikan berbagai peralatan mekanical electrical di bangunan. Belum lagi ditambah pengaruh angin yang kencang yang mesti diperhitungkan. Beberapa hari yang lalu kebetulan aku lihat di Metro TV, bagaimana pengaruh tycoon yang dahsyat melanda gedung-gedung tinggi di Hongkong. Cuaca yang gak bersahabat ini menggetarkan dan menggoyang gedung-gedung pencakar langit disana. Angin kencang bahkan memecahkan kaca-kaca jendela bangunan tinggi di Hongkong. Seluruh kota sudah disiagakan karena pengaruh tycoon berkekuatan tinggi ini menyebabkan gelombang pasang, banjir, angin kencang dan hujan deras. Beberapa daerah longsor dan beberapa bangunan ikut hancur. Sedemikian dahsyatnya pengaruh cuaca yang gak bersahabat ini terhadap sebuah koloni besar manusia. Lalu bagaimana manusia bisa bertahan dari ini semua?
Di www.tuvie.com, kita bisa tahu bahwa Tuhan memang begitu memuliakan manusia dengan kelebihan akal pikiran yang membedakannya dengan makhluk yang lain. Keadaan angin yang tidak bersahabat dengan bangunan tinggi ini malah dimanfaatkan sebagai sumber energy yang bisa dimanfaatkan untuk konsumsi pemakaian energi dalam bangunan. Konsep ini dikemukakan oleh Adrian Smith & Gordon Hill dan dinamakan "Clean Technology Power". Bangunan tinggi yang direncanakan akan didirikan di kota Chicago ini menggunakan teknologi berbasis efisiensi tinggi. Mereka merencanakan untuk mengalirkan angin ke dalam turbin pada setiap sudut bangunan. Turbin ini nantinya akan bekerja pada waktu tekanan angin maksimum mengalir melalui atap kubah berlapis diatas bangunan. Tekanan negatif yang dihasilkan oleh turbin ini akan digunakan sebagai ventilasi bagi ruang interior didalam bangunan. Kubah ini juga dilengkapi dengan solar cells, untuk bisa menghasilkan energi dari cahaya matahari. Sistem ini selain mengatasi masalah energi juga akan memberikan kenyamanan di dalam bangunan.
Mereka menyebutnya sebagai Biomimicry, seperti sifat mimikri bunglon yang selalu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Wednesday, April 9, 2008

Design Process


Kadang-kadang aku suka mikir gimana ya caranya arsitek-arsitek besar itu mewujudkan karya-karya spektakulernya. Kalo dulu waktu kita belum kenal internet kita cuman bisa liat dari buku-buku arsitektur bagaimana design itu dibuat, dari sketsa sampai jadi bangunan nyata. Tapi apa ya mereka itu jago-jago gambar jadi bisa bikin design yang begitu fantastis? Jawabnya nggak semuanya....!!!! Kalau lihat sketsa FL.Wright udah pasti, master satu ini emang jagonya ngegambar. Sketsanya indah dan detail, nggak heran juga bangunan-bangunan yang didesignnya juga dikenang sampai sekarang dan menjadikannya "The Legend". Tapi nggak begitu dengan yang lain kaya Frank O Gehry, Alvaro Siza atau I.M Pei. Dengan corat-coret dan sketsa yang kelihatannya cuman "begitu aja", kok mereka bisa mewujudkan karya-karya besar juga ya.... Jawabnya apa? Ternyata mereka ini didukung tim yang tangguh yang bisa menterjemahkan kemauan si arsitek dan mewujudkannya dalam bentuk real, udah gitu ditunjang pula dengan kemampuan teknologi, pengetahuan yang mumpuni tentang struktur dan teknologi bangunan dan kerja tim yang solid tentunya. Jadi ini pasti hasil kerja tim work yang hebat. Arsitek cukup mengemukakan konsep designnya, beberapa sketsa untuk memperjelas konsepnya, dan serahkan semua kepada tim yang akan bergerak cepat mengolah, mengutak-atik, merepresentasikan dan mewujudkan apa yang diinginkan si arsitek. Dengan begitu si arsitek juga bisa produktif menghasilkan karya-karya designnya karena nggak diganggu oleh urusan-urusan teknis yang bikin pusing kepala. Coba deh perhatiin image disini. Salah satu contoh yang bisa dilihat ketika proses design berjalan dengan sempurna....

Tuesday, April 8, 2008

Visit Indonesia Year 2008

"Rp 260 M untuk Visit Indonesia 2008, 50% Untuk Promosi" judul berita ini pernah menghiasi kolom berita di detik.com desember tahun lalu. Lalu apa sih yang bisa diperbuat dengan 130 M yang "katanya" untuk biaya promosi itu? Dengan dalih untuk promosi juga kemudian dibuat iklan di media elektronik dan cetak plus website untuk bisa mengenalkan kekayaan wisata Indonesia di dunia maya. Tetapi sampai sejauh ini setelah berjalan 4 bulan di awal tahun 2008 ini buat aku kok sama sekali nggak kelihatan "greng-nya" yah?. Coba saja kita bandingin keadaan di Bandara Soekarno Hatta dengan Changi di Singapore. Sebagai Gerbang International memasuki ibukota negeri ini, mestinya program "Visit Indonesia Year 2008" ini udah bisa terasa atmosfirnya disana. Bikin display dengan TV layar lebar kek atau dandanin Bandara supaya lebih bersih dan kerasa welcomenya, atau yang lebih simple sajalah... sediakan brosur atau pamflet di Bandara, isinya tentang obyek wisata yang bisa dikunjungi di negara kita. Buat stand untuk travel agent di pintu-pintu internasional, hotel reservation atau informasi transportasi yang bisa digunakan untuk mencapai pusat-pusat wisata andalan di masing-masing daerah (kayaknya yang ini malah lebih mengena deh...). Tapi semua itu kok nggak aku temui?. Coba waktu kita turun di Changi, brosur tentang wisata andalan negeri ini sudah tersedia di beberapa sudut bandara. Lengkap dengan brosur tentang rute MRT atau city bus plus map -nya sehingga kita nggak kebingungan untuk mencapai daerah yang akan dituju. Dan brosur-brosur itu disediakan dalam berbagai bahasa: Inggris, Melayu dan Mandarin. Bahkan bagi para back packer-pun bisa dengan mudah membaca peta dan tujuan wisata yang tertera di brosur jadi nggak takut kesasar atau salah jalan. Brosur-brosur kaya gini juga kita temui di hotel-hotel disana. Nha... yang mau datang jadi wisatawan kan nggak semuanya pake biro travel, kali aja mereka pengin berpetualang sendiri menjelajah Indonesia. Naik kereta api, kapal fery atau bahkan keliling kota pakai busway.
Mestinya hal itu nggak cuman berlaku di Bandara Internasional tapi juga diseluruh pintu-pintu jalur transportasi di masing-masing propinsi. Namanya aja "Visit Indonesia Year" jadi mestinya ya seluruh wilayah Indonesia ini juga ikut mensukseskan doong... Obyek wisata di Indonesia kan nggak cuma Bali aja..... Nha ini sosialisasinya yang kurang, dana yang minim atau banyak diembat sana sini dikorupsi, jadi programnya gak optimal? Halah... mestinya Depbudpar di masing-masing propinsi kan punya strategi buat menjual. Entah itu bikin event kesenian daerah kek, bikin pameran budaya atau kegiatan lainnya yang bisa mengundang wisatawan untuk datang termasuk juga bikin perangkat buat nunjang promonya. Nha kalo begini bukannya wisatawan datang malah tambah ogah datang kesini. Jadi kaya orang buta ditaro di daerah baru yang asing, tapi nggak dikasi tongkat, he he he.
Sebenernya sedih juga siih kalo lihat keadaan kayak gini nih. Apalagi kemaren dulu sempet melawat Hongkong, Guangzhou & Singapore kok kayaknya kita jauuuuh banget ketinggalan dari mereka. Lihat brosur2 yang dibikin bagus dan menarik, bahkan di kereta ekonomi yang membawa kita dari Hongkong ke Guangzhou disediakan majalah yang isinya tentang obyek wisata alam, wisata belanja, wisata kuliner juga pengenalan tentang beberapa budaya dan kesenian setempat. Lengkap dengan peta dan rute jalur2 transportasi dari mulai kereta api, subway, bus atau bahkan fery. Padahal mereka kan nggak lagi bikin program "Visit China Year" kan yaa? Udah gitu begitu kita keluar dari East Railway Station di Guangzhou, di dekat pintu keluar banyak stand agen-agen untuk reservasi hotel. Jadi kita bisa pilih hotel apa yang kita mau, dengan tarif youth hostel yang murah sampai hotel berbintang. Kayaknya mereka emang udah siap dan lebih sadar wisata daripada kita yang sedang mencanangkan program pariwisata deh....

Sunday, April 6, 2008

Karya Zaha di Guangzhou



Kota Guangzhou sebagai ibukota Propinsi Guang Dong emang sedang gencar-gencarnya bebenah. Tepian Sungai Pearl River nantinya akan disulap menjadi kota milenium baru yang serba modern. Daerah ini juga nantinya akan dipenuhi dengan aktivitas kota metropolis lengkap dengan Haixinsha Tourist Park Island-nya. Rupanya Zaha juga ikut berperan mendandani Guangzhou. Zaha mendesain Opera House untuk Kota Guangzhou ini. Dari Zhujiang Boulevard, opera house akan terlihat jelas, menghiasi tepian Pearl River. Bangunan ini dilengkapi dengan plaza dan dermaga terbukanya sehingga memungkinkan akses melalui jalan air dari arah sungai.
Berikut data project tersebut :

GUANGZHOU OPERA HOUSE [GUANGZHOU, CHINA]
2003-

PROGRAM: 1,800 seats Grand theatre, entrance lobby & lounge

Multifunction hall, other auxiliary facilities & support premises

CLIENT: Guangzhou Municipal Government

ARCHITECT: Design Zaha Hadid Architects [London, UK]

Project Director: Woody K.T.Yao, Patrik Schumacher

Project Architect: Simon Yu

Design Team Jason Guo, Yi-Ching Liu, Ta-Kang Hsu, Yang Jingwen, Christine Chow, Zhi Wang, Long Jiang, Cyril Shing, YanSong Ma, Yosuke Hayano, Filippo Innocenti, Lourdes Sanchez, Adriano De Gioannis, Barbara Pfenningstorff, Matias Musacchio, Jenny Huang, Hon Kong Chee, Markus Planteu

SIZE/AREA: 70,000 m2

Friday, April 4, 2008

Amazing Zaha (3)


Nggak cuman puas berkutat di desain bangunan, sculpture dan interior. Ternyata Zaha Hadid punya kepiawaian juga untuk mendesain mobil. Mobil hibrid yang disebut Z-Car ini didesign untuk mengatasi problematika lingkungan terhadap pencemaran dari emisi gas buang yang biasa dikeluarkan oleh kendaraan dengan BBM seperti sekarang ini. Kendaraan ini di desain dengan roda 3 dan merupakan kendaraan city car yang dijalankan dengan menggunakan energi Hidrogen. Juga dibuat untuk dapat bergerak dengan cepat dikeramaian kota dan bentuknya memudahkannya untuk bisa parkir dengan gampang. Kendaraan ini juga didesain mempunyai kestabilan tinggi sehingga menjamin keamanan pengendara pada kecepatan tinggi dengan panjang 4 m dan pintu diatas pengemudi yang dibuka keatas. Mempunyai suspensi yang baik dan dijamin ramah lingkungan .... (note : dari berbagai sumber)

Amazing Zaha (2)


Belum lama ini Zaha Hadid bekerjasama dengan rumah mode Chanel membuat design Mobile Art Pavilion. Sebuah Ruang Seni yang bisa dipindah-pindahkan dan digunakan untuk pameran karya rumah mode Chanel. Karl Lagerfeld sebagai kepala designer Chanel memulai pameran pertamanya di Hongkong. Design Mobile Art untuk Chanel ini, mengadaptasi bentuk geometris yang dinamis dan memungkinkan pengunjung untuk bergerak dengan leluasa melalui ruang pamer di dalamnya. Penyesuaian antara eksterior dan interior, pencahayaan alami dan buatan, nuansa gelap dan terang dan lansekap buatan menjadi pertimbangan dalam design. Design ini dipadukan dengan teknologi digital yang mendukung penampilan dari para seniman Chanel. Karl Lagerfeld sendiri mengatakan bahwa design inovatif dan imaginatif Zaha Hadid ini layaknya seperti sebuah puisi. Design ini pertama kali diperkenalkan pada event Venice Art Biennale tahun 2007 lalu. Jika kita melihat design ini maka seolah-0lah kita diperkenalkan pada dunia baru, visi masa depan dan konsep ruang dan bentuk spatial baru yang futuristik dan dinamis. Teknologi konstruksi yang tidak biasa ini menjadikan karyanya bersifat radikal, penuh dengan gagasan intuitif yang seolah mengajak kita untuk berkunjung ke dunia antah berantah yang sama sekali belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Terutama buat orang-orang katrok macam kita ini... dengan informasi dan kemampuan teknologi yang cekak ditambah dengan hasil pendidikan yang masih minim kayak di Indonesia ini (hicks) ........ wiiih daya imaginasi yang hebat gitu kok ya bener2 bisa dilaksanakan ya... Hebat... hebat !!!

Thursday, April 3, 2008

Amazing Zaha (1)


Sejak dulu... dari jaman kuliah aku emang udah kagum ama Zaha M Hadid, dan kekagumanku nggak luntur sampe sekarang. Arsitek asal Irak ini nggak habis-habisnya menghasilkan karya yang spektakuler, canggih, futuristik, inovatif. Ide-ide briliannya emang membuat banyak orang berdecak kagum. Zaha dilahirkan di Baghdad tanggal 31 Oktober 1950, dan mendapatkan gelar sarjana matematika dari Universitas Beirut sebelum akhirnya melanjutkan studinya di Architectural Association School of Architecture di kota London. Setelah lulus kemudian dia bergabung dengan gurunya, seorang arsitek asal Belanda Rem Koolhaas dan menjadi partnernya sampai tahun 1977 di Office for Metropolitan Architecture.
Pengaruh Rem Koolhaas ini sedikit banyak mempengaruhi karya-karyanya. Berpegang pada aliran dekonstruksi yang anti kemapanan Zaha memperlihatkan karya-karya gemilang yang dinamis, inovatif dan berkesan futuristik. Kekuatan konsep design yang menjadikan karya-karya gemilang Zaha punya "nilai" menunjukkan konsistensinya pada bidang arsitektur. Beberapa project yang telah direalisasikan diantaranya :

Zaha juga menangani beberapa pekerjaan interior diantaranya The Mind Zone at the Millennium Dome - London. Project yang sedang ditanganinya sekarang adalah mendesain Aquatics Centre for London yang mempunyai daya tampung sampai dengan 20.000 tempat duduk dan dipersiapkan untuk Olimpiade Musim Panas tahun 2012

Zaha juga memenangkan berbagai penghargaan dalam berbagai kompetisi. Diantaranya
The Peak Club in
Hong Kong (1983) , Cardiff Bay Opera House in Wales (1994), Di tahun 2002 Zaha memenangkan penghargaan International untuk mendesain masterplan One-North - Singapore. Pada tahun 2005 memenangkan kompetisi untuk New City Casino di Basel, Switzerland. Dan pada tahun 2004 Zaha Hadid menjadi arsitek wanita pertama yang memenangkan Pritzker Architecture Prize.



Hongkong skycrapers


Kalo kita lihat kota seperti Hongkong, rasanya nggak habis-habis kita mengagumi keindahan bangunan-bangunan pencakar langit disana. Dari Victoria Peak, kita bisa melihat kemegahan bangunan-bangunan itu dari atas, dari mulai China Bank nya I.M.Pei, HSBC buildingnya Norman Foster atau Lippo Center-nya Paul Rudolp, dan banyak lagi pencakar langit lainnya yang membentuk hutan beton Hongkong. Rasanya nggak puas pengin mengabadikan semuanya di camera, apadaya kesempatan dan waktu nggak banyak. Jadilah acara jeprat-jepret sekenanya jadi agenda kalo kita jalan keluar. Dari jalan di tengah kota, dari dalam taksi, dari Star Ferry, dari The Peak, selama batery camera masih nyala dan view memungkinkan acara jeprat-jepret pasti berlangsung. Yah... lumayan lah foto sekenanya ini bisa jadi cerita di rumah kalo kita pulang.

Wednesday, April 2, 2008

Mosleem Restaurant di Guangzhou


Waktu kita datang ke Guangzhou kebetulan pas jam makan siang. Jadi Miss Ally, yang jemput kita, ngajak kita untuk makan siang. Karena di Guangzhou ini banyak komunitas muslim, maka gak susah cari resto yang berbranded "halal" disini. Jadilah kita hari ini lunch di restaurant yang menyediakan menu Timur Tengah. Maklum aja yang punya resto adalah orang Syria. Jadi menu yang aku pesen juga tentu saja menu khas sana. Akhirnya pilihan jatuh ke nasi kambing, kelihatannya sih hampir sama dengan nasi kebuli gitu. Dan untuk menetralisirnya bagaimana kalo coba kiwi salad. Hmmm kayanya yummi banget .... Bener juga... nasi kambingnya emang enak, daging kambing yang empuk dengan rasa rempah khas, dan pasti masaknya pake olive oil, ditaburi dengan pine kernel (biji cemara) diatasnya dan dilengkapi dengan brokoli. Cuman ... sekali lagi porsinya mak! banyak banget .......

Tuesday, April 1, 2008

Enaknya masakan Indonesia di negeri orang


Emang rasa nggak bisa boong, dan lidah ini juga gak bisa ditipu. Berkali-kali makan dan bermacam-macam makanan yang aku cicipin disini tetep aja kok rasanya paling enak masakan Indonesia ya... Habis kita jalan-jalan ke The Peak Ko Chuang ngajak kita ketemuan salah satu temennya, orang Jakarta yang udah 4 taun ini tinggal di Hongkong. Kita janji ketemu di Causeway Bay, dan diajak untuk makan malam disana. Waah senengnya bisa ketemu orang setanah air dan ngobrol rame dalam bahasa Indonesia. Senengnya lagi kita diajak makan di resto yang menyajikan masakan Indonesia, dan tentu saja yang punyapun orang Indonesia. Ternyata restoran ini banyak peminatnya juga, padahal kita datang gak pas di week end. Dari bule, orang Hongkongnya dan para staff konsulat banyak yang mengunjungi restoran ini. Menunya......... ada karedok, es cendol, rendang, sate, ikan bakar, udang asam manis, es krim durian, sop kambing Jakarta, dll. Dan rasanya... jangan tanya deh ... pokoke wuenak tenaaan ..... Ada yang beda emang, karena rendangnya mungkin udah disesuaikan ama selera orang sini, jadi rasanya lebih mirip-mirip kari India yang kaya bumbu rempah, karedoknya pun rasa kencurnya lebih dominan, ayam gorengnya gurih dan legit, kayak dimasak pake air kelapa, tapi tetep nggak mengurangi kelezatannya. Sayang baterei kameraku habis jadi nggak bisa mengabadikan suasana disini :(
Jadi kalo penasaran, liat aja di kartunama yang ada disini niih.... nama restorannya adalah : "PADANG Indonesia"